Rabu, 29 Mei 2013

***~:: KETIKA CINTA HARUS MEMILIH ::~***



Bismillahirrahmaanirrahiim . . .

Ketika kita dihadapkan pada dua pilihan,
Maka kesetiaan yang akan diuji.
Butuh iman yang kuat untuk mempertahankannya.
Apalagi ketika dua pilihan itu sama baiknya ..

Disini kita akan mengerti arti dari mempertahankan kerana sungguh mempertahankan lebih sulit dari pada mendapatkan ..
Namun ketika keinginan seperti kita harapkan,
Kita harus bersabar dan ikhlas ..
Tidak semua yang kita inginkan bisa tercapai.
Allah tahu apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Kerana yang terbaik bagimu belum tentu baik dimata ALLAH.

Ya Rabb …
Ketika cinta harus memilih,
Pilihkan hamba pada orang yang melabuhkan cintanya kepada-Mu.
Yang mencintai Rasul utusan-Mu.
Yang berpedoman pada Kitab-Mu.
Agar semakin bertambah kecintaanku kepada-Mu yaa Rabb ..

Ya Rabb …
Ketika cinta harus memilih,
Izinkan hamba untuk mengabdi pada seseorang yang kau takdirkan untuk hamba ..
Untukmu Wahai Calon Imamku.
Ku selipkan setiap bait doa untukmu dalam Istikharah cintaku.
Allah yang akan mempertemukan kita.
Sunggu aku hanya ingin mecintaimu kerana ALLAH semata.
Aamiin..


Jika Manusia Mengecewakanku



=,, Jika manusia mengecewakanku, jangan berduka kerana ALLAH selalu menunaikan     harapanku ..

=,, Jika manusia menzalimiku, jangan berduka kerana ALLAH selalu berlaku adil terhadap hamba-Nya ..

=,, Jika manusia melukaiku, jangan berduka kerana ALLAH selalu menitipkan penyembuh buatku ..

=,, Jika manusia menyayangiku, ketahuilah bahwa terpukulnya cinta seluruh manusia dibumi ini tidak akan pernah manandingi cinta ALLAH terhadapku ..

Kehidupan adalah persaingan antara kemampuan kita dengan masalah kita. Jika kita semakin mampu dalam pengelolaan hati dan pikiran, keterampilan, dan dalam pengaruh, kita akan tampil anggun dalam sesuli-sulitnya masalah.
Tapi, jika kita malas belajar, rajin menunda-nunda yang berguna, pesimis, cepat marah tapi sedihnya lama. Hidup kita akan dikuasai oleh masalah. Orang pandai yang malas akan dikalahkan oleh orang biasa yang tekun.
Jika hanya bisa memilih satu, antara kepandaian dan ketekunan, pilihlah ketekunan karena ia adalah sebuah bentuk kepandaian.


JIKA AKU SUDAH MENIKAH NANTI



§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dan mengikuti apa yang Rasulullah SAW sabda dan teladankan.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa hormat, taat serta patuh kepada suami.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa meminta izin kepada suami jika hendak bepergian.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa menghargai dan menerima pemberian suami serta tidak akan banyak menuntut.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa menjaga kehormatan diri ketika suami tidak ada di rumah.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa menjadi penyejuk dalam rumah tangga bagi suami dan anak-anakku.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa berusaha menyenangkan dan menghibur hati suami disaat suami sedang ada masalah.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa melayani suami dengan baik dalam hal kehidupan sehari-hari dan kebutuhan bathin.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang tak segan-segan menasehati jika suami melakukan hal tak baik. Dengan tutur kata yang baik dan santun serta penuh dengan kelemah lembutan.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang lebih betah dirumah dari pada diluaran untuk hal-hal yang tidak ada gunanya.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang selalu bisa memperhatikan apa yang disuka dan yang tak disuka suami.

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang selalu menjauhkan diri dari kumpulan orang-orang yang suka gossip (ghibah).

§  Aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa menjadi pengayom dan penuh kasih sayang dalam merawat serta mendidik anak-anakku.

§  Dan aku ingin menjadi seorang istri yang senantiasa lebih mementingkan meningkatkan ibadah dari pada digunakan dalam hal-hal yang tak begitu penting.

§  Duhai calon suamiku belahan jiwaku, separuh agamaku. Aku tak tahu siapa dirimu, dimana dirimu dan sedang apa dirimu. Bahkan tak tahu kabarmu. Namun jika kau baca ini dan kelak kita bisa sama-sama membina rumah tangga yang harmonis. Ingatkanlah aku jika aku mulai lalai akan tugasku dan perananku.


..**(-=- IBU -=-)**..



Tergenang air mataku
Terbayang wajahmu
Yang redup sayu
Kudusnya kasih
Yang engkau hamparkan
Bagaikan laut
Yang tak bertepian
Ibu
Kasih sayangmu sungguh bernilai
Itulah harta
Yang kau berikan
Ya Allah …
Ampunilah dosa-dosa ibu yang telah melahirkanku
Semoga ibu bahagia
Di Dunia dan Akhirat
Aamiin …

DIBALIK KERUDUNG



Mengapa saya berhijab?
Jujur, saya tidak memiliki jawaban yang pasti, saya hanya ingin pulang kembali kepada ALLAH..
Yang dapat saya rasakan adalah bukan waktunya lagi saya berlari-lari mencari kebahagiaan versi dunia tentunya…
Yang setelah saya peroleh semuanya lalu saya merasa bahwa bukan ini, dan bukan itu arti bahagia, lalu DIMANA ???
Dan saya melangkah untuk mencari ALLAH, dan langkah pertama saya adalah
 “MENGENAKAN JILBAB”.
Sumber idenya adalah dari sifat romantisme saya, jika saya ingin mendekat kepada kekasih saya maka hal pertama adalah saya harus mempercantik diri.
ALLAH menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab yang sebenar-benarnya hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah Akhlaknya yang Sholehah. Orang akan mengenali saya bahwa saya adalah muslimah karena jilbab saya, karena ika tidak maka saya tidak ada bedanya dengan yang bukan muslimah…
Ya HANYA ini langkah awal saya..
HANYA ini…

Kemudian tarikan-tarikan ALLAH terus membetot ubun-ubun saya untuk melepaskan semua atribut kejahiliyahan saya…
TANPA saya sadari, saya mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang pemilik Nafas ini, tanpa saya sadari saya terbawa arus kebaikan, saya tenggelam dalam danau pengajian, saya terdampar dipadang ilalang yang berisi dzikir, saya bermahkotakan Al-Quran dan Hadits, saya tiba2 mencintai tahajjud, saya seperti penari dalam kalimat Taubah dan Hamdalah.

Dalam proses kemudian, saya mulai meninggalkan celana ketat saya, berhenti memakai baju lengan pendek keluar rumah, jauh saya tinggalkan.
Dan entah mengapa saya merasa lebih nyaman dan cantik dengan membuang jauh2 pakaian itu.

Sahabat saya bilang, “Hei, yang penting kan hatinya, tanpa perlu berjilbab pun kamu bisa menjadi baik.”
Sahabat saya tidak salah, tapi untuk saya, jilbab adalah sifat Taat kepada ALLAH dan sifat sosial saya dari menjaga diri saya terhadap tarikan2 mata makhluk berburung J.

Bukankah indah akan semain indah bila tertutup?
Akan menarik jika ia tidak terlihat?
Akan tetap menjadi misteri yang tidak akan pernah selesai kecuali MEMILIKI sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan …
Yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi …
Tanpa hijab, tidak ada daya tarik, tidak ada KERINDUAN
Bukankah ALLAH misteri? Dan tersembunyi?
Maka kita semua merindukanNya, bisa dibayangkan jika ALLAH terlihat oleh mata dunia kita kan? J.

Ya, inilah saya yang tidak pernah punya jawaban mengapa saya tiba2 kesetrum dan memakai jilbab dengan kesungguhan penuh. Hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena saya tidak sanggup menjawabnya, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika air mata tumpah saat tahajjud, ketika tangan terangkat tinggi2 untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahan saya atas semua yang ALLAH titipkan kepada saya. Ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan saya, ketika jilbab saya menutupi  dada saya, ketika baju panjang menutupi aurat menjadi perhiasan saya kini. Maka inilah kebahagiaan yang sesungguhnya saya cari2.

Doakan ku kuat dan istiqomah dengan langkah yang saya ayunkan ini, doakan saya kuat dan istiqomah dengan tarian tanpa topeng ini, dengan dawai Tasbih dan Hamdalah … saya ingin berpulang dengan pakaian yang disukai ALLAH.
.. Bismillah ..
Ya ALLAH kuatkan aku, hingga aku menutup mata, mempertanggung jawabkan semua perbuatanku di Mahkamah Agung milik MU … Aamiin …