Rabu, 29 Mei 2013

DIBALIK KERUDUNG



Mengapa saya berhijab?
Jujur, saya tidak memiliki jawaban yang pasti, saya hanya ingin pulang kembali kepada ALLAH..
Yang dapat saya rasakan adalah bukan waktunya lagi saya berlari-lari mencari kebahagiaan versi dunia tentunya…
Yang setelah saya peroleh semuanya lalu saya merasa bahwa bukan ini, dan bukan itu arti bahagia, lalu DIMANA ???
Dan saya melangkah untuk mencari ALLAH, dan langkah pertama saya adalah
 “MENGENAKAN JILBAB”.
Sumber idenya adalah dari sifat romantisme saya, jika saya ingin mendekat kepada kekasih saya maka hal pertama adalah saya harus mempercantik diri.
ALLAH menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab yang sebenar-benarnya hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah Akhlaknya yang Sholehah. Orang akan mengenali saya bahwa saya adalah muslimah karena jilbab saya, karena ika tidak maka saya tidak ada bedanya dengan yang bukan muslimah…
Ya HANYA ini langkah awal saya..
HANYA ini…

Kemudian tarikan-tarikan ALLAH terus membetot ubun-ubun saya untuk melepaskan semua atribut kejahiliyahan saya…
TANPA saya sadari, saya mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang pemilik Nafas ini, tanpa saya sadari saya terbawa arus kebaikan, saya tenggelam dalam danau pengajian, saya terdampar dipadang ilalang yang berisi dzikir, saya bermahkotakan Al-Quran dan Hadits, saya tiba2 mencintai tahajjud, saya seperti penari dalam kalimat Taubah dan Hamdalah.

Dalam proses kemudian, saya mulai meninggalkan celana ketat saya, berhenti memakai baju lengan pendek keluar rumah, jauh saya tinggalkan.
Dan entah mengapa saya merasa lebih nyaman dan cantik dengan membuang jauh2 pakaian itu.

Sahabat saya bilang, “Hei, yang penting kan hatinya, tanpa perlu berjilbab pun kamu bisa menjadi baik.”
Sahabat saya tidak salah, tapi untuk saya, jilbab adalah sifat Taat kepada ALLAH dan sifat sosial saya dari menjaga diri saya terhadap tarikan2 mata makhluk berburung J.

Bukankah indah akan semain indah bila tertutup?
Akan menarik jika ia tidak terlihat?
Akan tetap menjadi misteri yang tidak akan pernah selesai kecuali MEMILIKI sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan …
Yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi …
Tanpa hijab, tidak ada daya tarik, tidak ada KERINDUAN
Bukankah ALLAH misteri? Dan tersembunyi?
Maka kita semua merindukanNya, bisa dibayangkan jika ALLAH terlihat oleh mata dunia kita kan? J.

Ya, inilah saya yang tidak pernah punya jawaban mengapa saya tiba2 kesetrum dan memakai jilbab dengan kesungguhan penuh. Hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena saya tidak sanggup menjawabnya, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika air mata tumpah saat tahajjud, ketika tangan terangkat tinggi2 untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahan saya atas semua yang ALLAH titipkan kepada saya. Ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan saya, ketika jilbab saya menutupi  dada saya, ketika baju panjang menutupi aurat menjadi perhiasan saya kini. Maka inilah kebahagiaan yang sesungguhnya saya cari2.

Doakan ku kuat dan istiqomah dengan langkah yang saya ayunkan ini, doakan saya kuat dan istiqomah dengan tarian tanpa topeng ini, dengan dawai Tasbih dan Hamdalah … saya ingin berpulang dengan pakaian yang disukai ALLAH.
.. Bismillah ..
Ya ALLAH kuatkan aku, hingga aku menutup mata, mempertanggung jawabkan semua perbuatanku di Mahkamah Agung milik MU … Aamiin …


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kemukakan pendapatmu tentang postingan ini di kolom komentar. Selamat menjelajah ;)