Duhai belahan jiwaku,,
Cinta adalah fitrah-Nya pada setiap hati, dan sebagai manusia biasa aku pun tak luput dari yang namanya ‘rasa cinta’ kepada insan yang berlain jenis denganku.
…
Namun rasa cinta itu kupendam dalam diam, dan dalam keheningan malam.
Ku tautkan selalu dalam istikharah cintaku pada-Nya.
Karena ku ingin menjaga kesucian makna rasa yang kini kerap hadir menggoda hati, menggugah sendiriku, mengantar seribu Tanya yang tak pernah mampu ku jawab.
Namun keyakinanku kepada-Nya yang telah menciptakan, memberikan dan menganugerahkan sebentuk rasa dihati ini, bahwa kelak aku akan dipertemukan-Nya dengan “Belahan Jiwaku”.
Yang cara-Nya kadang tidak aku suka, tidak aku duga, dan tak pernah terlintas dalam benakku ataupun benakmu.
Namun pasti…
Dia akan menuntunmu kepadaku.
…
Duhai Belahan Jiwaku…
Ku ingin menjaga diri ini juga kesucian makna cinta yang menjadi fitrah dalam hati kita. Meski ku sadar benar,,, ia sangat sarat dengan goda, hingga mudah menjadi fitnah, bahkan bisa menyesatkan diri untuk bermaksiat kepada-Nya.
…
Itulah yang slalu dan slalu ku katakan kepada hatiku, agar senantiasa hati-hati dalam melangkah, dan dalam menjaga hati.
Karena Illahi Rabbi Maha Membolak-balikkan setiap Hati.
Kuharap dirimu pun senantiasa terjaga, dikuatkan iman.
Diakarkan rasa taqwa dalam hati, hingga taatmu kepada-Nya mampu menjagamu dari fitnah rasa, dan goda dunia.
Hingga Kelak…
Jika namamu dan namaku yang ditulis-Nya di Lauhul Mahfudz, maka Dia akan mempertemukan fitrah rasa cinta kita dengan cara-Nya yang Indah dan tiada terduga.
…
Duhai Belahan Jiwaku…
Ku kemas semua rasa ini dalam pundi hati, ku simpul dengan indah dan ku tautkan dalam setiap do’a, sujud dan ingatku pada-Nya.
Biarlah waktu-Nya yang akan membuka simpul itu, dengan cara-Nya dengan menjadikan nyata dalam kisah kita…
Aamiin…
For Someone…!!!
“Wahai Calon Imamku, Takkan habis ku Berdo’a jadi Kekasih Halalmu”
Bagus :)
BalasHapus