Rabu, 29 Mei 2013

PUISI CINTA HABIBI DAN AINUN

Sebenarnya…
 Ini bukan tentang kematianmu, bukan itu…!!!
 Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya.
 Dan kematian adalah sesuatu yang pasti.
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu
. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat.
 Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang dalam sekejap saja!
 Lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati.
 Hatiku seperti tak di tempatnya
. Dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi. Kau tahu sayang…?
 Rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
 Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang.
Pada kesetiaan yang telah engkau ukir, pada kenangan pahit manis selama engkau ada.
 Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini.
 Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang.
Tanpa mereka sadari, bahwa engkaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
 Mana mungkin aku setia…?
Padahal memang kecenderunganku adalah mendua.
 Tapi engkau ajarkan aku arti kesetiaan, sehingga aku setia.
 Engkau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini. Selamat jalan…
 Kau dari-Nya, dan kembali kepada-Nya.
Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
 Selamat jalan sayang… Cahaya mataku, penyejuk jiwaku.
 Selamat jalan…
 Calon bidadari Surgaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kemukakan pendapatmu tentang postingan ini di kolom komentar. Selamat menjelajah ;)